Melalui jalan yang lalu
pernah aku malu di sini
pada zaman remajaku
ibarat pohon semalu itu
membuka diri pada alam baru
tapi lekas menutup silu
pada sentuh yang melulu.
Pernah juga aku luka
atau duriku menjadi ngilu
pada ibu, teman dan guru
meski jari yang mereka hulur
ibarat rotan yang tak hanya
menghukum tapi membentuk
rebung yang masih jauh
untuk menjadi buluh.
Di sini pernah langit menjadi panas
aku sesekali jadi semalu
yang sangat melulu
membuka dan menutup
daun-daun duriku
remaja sering kita cepat
menghukum dan bertindak
kerana semangat suria
yang pantas menjadi tuan
hingga lupa redup itu
lebih nyaman dan senja
bukan zaman yang jauh.
Melalui jalan yang lalu
yang pernah aku dahului
sebagai pohon semalu.
Bangi-Puchong-Shah Alam-Klang
pernah aku malu di sini
pada zaman remajaku
ibarat pohon semalu itu
membuka diri pada alam baru
tapi lekas menutup silu
pada sentuh yang melulu.
Pernah juga aku luka
atau duriku menjadi ngilu
pada ibu, teman dan guru
meski jari yang mereka hulur
ibarat rotan yang tak hanya
menghukum tapi membentuk
rebung yang masih jauh
untuk menjadi buluh.
Di sini pernah langit menjadi panas
aku sesekali jadi semalu
yang sangat melulu
membuka dan menutup
daun-daun duriku
remaja sering kita cepat
menghukum dan bertindak
kerana semangat suria
yang pantas menjadi tuan
hingga lupa redup itu
lebih nyaman dan senja
bukan zaman yang jauh.
Melalui jalan yang lalu
yang pernah aku dahului
sebagai pohon semalu.
Bangi-Puchong-Shah Alam-Klang
0 kritik:
Catat Ulasan