Sepotong Doa, Jadi Unggas dan Duyung

Sepotong Doa, Jadi Unggas dan Duyung
(Pada mereka, anak-anak dalam rahim MH370)

Sepotong doa buat kalian
tergantung di langit kata
moga-moga ia mengibas
sayap, persis sang unggas
menggigit pada paruh hasrat
melayah ke ufuk timur
meluncur sebentar ke barat
ia pun menggugurkan doa
di muka teluk, di tubuh samudera
moga-moga ia terbenam
ke dasar kelam, ibarat sang duyung
mendukung pada jasad kasih
meliuk antara karang
yang menyimpan kisah
membebaskan doa kami
menjadi biru seperti laut
menjadi putih seperti buih.

Sepotong doa kami
moga-moga mengibas
seperti unggas
moga-moga meliuk
seperti duyung
pada langit
ia menggugurkan rahmat
pada laut
ia membebaskan rahman
pengharapan kami
buat kalian, anak dalam rahim MH370.

Balai Berita, Kuala Lumpur

Perhentianku di Dadamu (mengenang Perhentian Bas Klang)

Ketibaanku di dadamu
selalu menggunungkan
keghairahan, dihela kesabaran
menyusur urat nadi
kota berahi ini.

Gumpalan harapan
antara kepul-kepul hitam
ngauman semangat
membelah deram enjin diesel
aku menjejak kota besar
dari dadamu yang uzur.

Seingatku, kau sudah tua
ketika usiaku masih mua
tapi kau tak pernah jua
berasa lelah menyua
salam, kala aku menguak
pertualangan ranumku.

Dalam kota yang sering
mengecaikan sejarah
untuk mencantum kisah baru
pengalaman sering menjadi
perhentian yang bisa
ditukar ganti
dan kau yang terlalu tua
adalah kepingan kaca daripada
pengalaman sebuah perhentian
yang menjadi sejarah.

Sayang sekali, aku hanya menyimpan
kepingan sejarah dadamu yang tua
untuk kutelek wajah kotaku
barangkali pada masa uzurku.

Perhentian Bas Klang, Kuala Lumpur

Melalui Jalan Semalu

Melalui jalan yang lalu
pernah aku malu di sini
pada zaman remajaku
ibarat pohon semalu itu
membuka diri pada alam baru
tapi lekas menutup silu
pada sentuh yang melulu.

Pernah juga aku luka
atau duriku menjadi ngilu
pada ibu, teman dan guru
meski jari yang mereka hulur
ibarat rotan yang tak hanya
menghukum tapi membentuk
rebung yang masih jauh
untuk menjadi buluh.

Di sini pernah langit menjadi panas
aku sesekali jadi semalu
yang sangat melulu
membuka dan menutup
daun-daun duriku
remaja sering kita cepat
menghukum dan bertindak
kerana semangat suria
yang pantas menjadi tuan
hingga lupa redup itu
lebih nyaman dan senja
bukan zaman yang jauh.

Melalui jalan yang lalu
yang pernah aku dahului
sebagai pohon semalu.

Bangi-Puchong-Shah Alam-Klang

Perca Huruf, Gebar dari Guru

Dari perca huruf
kalian jahitkan gebar kata
untuk kami selimuti diri
dari dingin kejahilan.

Dari benang ilmu
kalian tenunkan kurung hikmah
untuk kami tutup diri
dari kencang keaiban.

Terima kasih guru
kerana kini kami bisa
menjahit perca huruf
menenun benang ilmu
gebar kata, kurung hikmah
yang kami pakai kini
melalui zaman seribu liku.


Kuala Lumpur, 16 Mei 2013

Pandora Terbuka

Mursi digulingkan
Mesir digolakkan.

Sebahagian orang
Berkata itulah
Kebebasan bersuara.

Sekali kotak pandora terbuka
Seribu malam celaka berpuaka.


Julai 2013

Sisi Haiwan

Sisi haiwan
dari seorang jeneral
sedang menyempurnakan

kebinatangannya
sebelum bertukar 

kepada sisi haiwan sepenuhnya.

Dungun, Ogos 2013

Hati Berkabut

Dimashqa
hati kami berkabut
bila bumimu ditebuk
peluru yang runtuh
dan asap yang buruk.

Seribu tiga ratus jiwa
debat tidak lagi genting
gugur kerana peluru
atau gas penuh seru.

Seribu tiga ratus jiwa
anak kecil hingga tua renta
ketika roh mereka diangkat
apakah mereka sempat bertanya
di manakah saudara-saudara kami
yang gegak gempita tentang agama?

Jalan Riong, 22 Ogos 2013

Keanehan Akhir Zaman

Aneh sekali mereka ini
sekian lama tuduhan bidaah
bersimpang-siur mencarik
aqidah dan mencabik ukhwah
jarum-jarum nista berbuhul dusta
cuba menjahit lisan yang basah
ratib dan tahlil, selawat dan qasidah
supaya alam jadi kering
dari hujan zikir
yang gempita hanya kata
sari lidah dusta, kalam nafsu.

Aneh sekali mereka ini
sekian lama mereka membidaahkan
sekalian umat
lalu ulama pun mula
membasuh tohmah itu
mereka pun merayu
moga jangan terburu
menghukum mereka.

Aneh sekali mereka ini
puluhan tahun memercik fitnah
kini memohon supaya
usah direnjis hukum pada lidah mereka.

Aneh sekali mereka ini
serigala pun pasti terpinga-pinga.

Bandar Baru Bangi

36

Keluargaku menyapa
ulang tahun kelahiranku
saudara-maraku menyapa
ulang tahun kelahiranku
sahabat-handaiku menyapa
ulang tahun kelahiranku
kenalan-kenalinku menyapa
ulang tahun kelahiranku,
cuma kuharap Izrail
belum sampai waktunya
menyapa rohku lagi.

Tuhan, ampunkanku
sesudah 36 tahun kewujudanku
masih belum sepenuhnya
aku mengingati syahadah
di alam Alastu dulu.