Ada pedih yang mengalir
dalam urat nadimu, Jeneral Sondhi
seperti ngilu yang berdenyut
di sepanjang sejarah umatmu
yang sering luka ditikam
duri fitnah dan khianat
dan darah itu terpercik
di kaki seluar hijaumu.
Kala kau kepung rumah kuasa
percik darah itu masih beku
dan pedih tak pernah padam
dalam urat nadimu, Jeneral Sondhi
moga-moga kau sempat
merasa-rasakan parut
di tubuh umatmu
supaya ia tak terbuka kembali
ketika manusia senang terkeliru.
Ya, kau harus setia pada Raja
tapi luka umatmu harus kau ubati
kerana kau, Jeneral Sondhi
yang merasakan pedih itu,
masih sama dengan ngilu umatmu.
Jeneral Sondhi, pedih dan ngilu itu
adalah kau dan umatmu, masih.
Kuala Lumpur, 20 September
Pedih dan Ngilu Adalah Kau, Jeneral Sondhi
puisi oleh Korakora pada 20.9.06
Tema Puisi Perjuangan
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
0 kritik:
Catat Ulasan