(untuk 30 tahun usia isteriku, Nurul Huda)
Tiga puluh kuntum bunga usia
semerbak di tubuh indahmu
di matamu kelopaknya kembang
di bibirmu ia menjadi manis
di lehermu sering menjadi liar
di dadamu ia kembang mekar
di pusarmu tunduknya malu
di pahamu ia menggebu
di betismu menjalar ghairah
di kakimu kukuh sebagai akar.
Tiga puluh kuntum bunga usia
di seluruh tubuhmu
ia tumbuh menjadi kamu, Sayang.
Bangi, 27 Januari 2009
30 Kuntum Bunga Usia
puisi oleh Korakora pada 3.3.09 0 kritik
Tema Puisi Cinta
Perjalananmu Seorang Pejuang
[ingatan buat Allahyarham Dato’ Fadzil Nor, 1937-2002]
Dari semangat mudamu
kau menyala ungun
menyelongkar belantara
sarat oleh kebuasan
selirat oleh kelukaan
kau tinggalkan dunia amanmu
dari bilik dingin dari meja bersih
dari ramah siswa dari hanya letih
menanda-nanda kertas jawapan.
Kau arif, belantara itu bukan
ruang rehat di bawah putar kipas
tetapi cerut derita di bawah bilah ujian
belantara itu juga kau mengerti
bukan dewan luas di depan siswa
tetapi kamar dugaan di depan
haiwan berkulit insan - siap membahammu
begitu kau dengan sekukuh berlian
melepas kesenangan menempah penderitaan.
Dunia barumu adalah belantara sebenarnya
kerana berdepan denganmu adalah yang
memahami manusia adalah haiwan politik
menghalalkan segenap cara menyingkirkan
sekalian kemurniaan yang kau perjuangkan
begitu pun kau memimpin sejumlah
mata memungut wahyu
telinga mengutip pesan
mulut meniup bayu
tangan cuba merubah mungkar.
Benar, belantara itulah kau
menyelongkar bersama unggun
yang kau julangkan menerangi
sepanjang denai perjalanan
menakluk puncak yang masih jauh
meski ada yang rebah
meski ada yang berpatah
meski ada yang memilih
jalan senang lalu menentangmu
kaulah si pengembara istiqamah
pemilik hati seketul berlian.
Belum sempat kau takluki puncak
meski sepertinya kita hampir ke situ
nafasmu tidak mengizinkan segenap
dirimu mendaki lagi
kau pun genggam tangan kami ini
memesan agar teruskan perjalanan
sehingga menakluk puncak belantara
kau pun penjam matamu
tinggalkan kami dalam perjalanan ini.
Kami akur, kau yang dulunya muda
menyala unggun memula perjalanan
kini menyahut panggilan wajib
yang tak bisa kami tahan
maka kami yang masih muda
memelihara unggun menyambung perjalanan
sehingga mencapai puncak
atau kami nanti menurut jejakmu.
Kau sudah menjual dunia senangmu
memulakan perjalanan sukar ini
demi mengaut untung akhirat nanti
sudah menamatkan perjalanan ini
selesai mengira keuntunganmu
kami juga akan menjual dunia senang ini
menyambung perjalanan sukar ini
demi mengaut untung akhirat nanti
akan nanti menamatkan perjalanan ini
akan nanti selesai mengira keuntungan ini.
Damanhur, 25 Jun 2002
puisi oleh Korakora pada 17.9.08 1 kritik
Tema Puisi Perjuangan, Puisi Tokoh
Poster dan pita
Sebuah poster
segulung pita
tuan,
negara bukan
sebatang pohon.
Tuan
poster mungkin lunyai
tapi pita pasti
hilang engkah
pohon kekal tumbuh
tapi tuan
tak lama di perdu itu.
Kajang, 9 September
puisi oleh Korakora pada 9.9.08 0 kritik
Tema Puisi Kebebasan
Panda atau Pandir?
Panda pandai
politik pandir
Permatang Pauh
Pulau Pinang.
Pandir pandai
politik panda
Permatang Pauh
Pulau Pinang.
Panda pandir
pandai politik
Permatang Pauh
Pulau Pinang.
Pulau politik pandir
pinang Permatang Pauh
pandai panda.
Panda. Di mana panda?
Pandir. Di mana pandir?
Permatang Pauh
Pulau Pinang.
Kajang, 25 Ogos
puisi oleh Korakora pada 25.8.08 0 kritik
Tema Puisi Humor, Puisi Sinis
Izinkan kusenyum
Tuhan
izinkan kusenyum
pada hujung hidupku
tanpa perlu kuragu
akan tangis keluargaku.
Tuhan
aku mahu ketawa
pada akhir nafasku
kerana kumahu
getar suara itu
menghapus dukaku.
Barangkali itu doamu
gadis tanpa senyuman
anak tak bisa tertawa.
Kuala Lumpur, 20 Ogos
Mengingatkan kuasa Tuhan lewat Kay Underwood yang tak bisa ketawa, tak mampu tersenyum.
puisi oleh Korakora pada 20.8.08 0 kritik
Tema Puisi Ketuhanan
Mel Pada Minne
Mel pada Minne
tersangkut di peti pos
van posmen
tergantung di hujung
jambatan.
Tanpa bom
jambatan pun bisa roboh
tanpa terroris
celaka masih bisa dikirim
keamanan bukan setem
dicop pada mel kalian.
Tak terbaca kalian
akan aksara dendam
dikirim lewat bumi
atau kesilapan manusia.
Mel pada Minne
tersangkut di peti pos
tapi doa kami
bergentayang di langit kalian.
Kami kirim mel
peti pos kalian
tak bisa
membentengnya
dan jambatan
jadi setem
pada doa kami.
Anjung Liku, 3 Ogos
puisi oleh Korakora pada 3.8.07 0 kritik
Tema Puisi Perjuangan
Salute Buat Pemain Bola Sepak Iraq
Di atas padang yang tak lagi basah
oleh darah dan yang berlopakkan
sengsara dihentam peluru roket;
di bawah bumbung langit yang
tak lagi bersimpang-siur dengan
bilah-bilah derita yang mencarik-
carikkan tubuh manusia yang
sedang tunduk mencari teduh
sebelum ia meracik-racikkan bumbung;
kalian menggelecek bola persis
rakyat kalian yang menggelecek
hujanan peluru yang runtuh dari langit;
kalian meluru ke gawang ibarat
ia satu-satunya tempat paling selamat
untuk kalian simpan nyawa tak ternilai itu;
kalian julang piala itu ke langit
yang dibedil dengan jarum api
yang tak mencari korban manusia
ironi dengan jarum api di langit
negara kalian yang turun ke bumi
menikam-nikam batu, kayu dan manusia.
Di padang tak lagi basah
oleh darah tapi dengan keringat
di langit tak lagi pecah
oleh peluru tapi hanya bola
kalian cuba mengubat luka
dengan kemenangan itu
meski ia belum dapat menyembuh
derita yang disentuh peperangan.
Di padang yang basah
hanya dengan keringat
yang di langitnya
hanya teriak dan pekik
darah dan ras kalian
sudah dihenyak
oleh kasut
kalian disatu lewat
jersi seputih
awan sebelum perang.
Di padang dan langit
keringat dan bola
kalian bisa jadi
pejuang tak memakai
jubah mazhab dan ras.
Pulanglah, arakkan piala itu
dan isikannya dengan persaudaraan
seperti kalian mempersatukan
diri lewat jersi dan bola.
Kuala Lumpur, 7-29 Julai
puisi oleh Korakora pada 31.7.07 0 kritik
Tema Puisi Perjuangan
Takziah I: Pulau-pulau di Britain
Sepotong takziah
tersangkut
di peti pos
terbenam separuh
menggigil
di dasar Britain.
Sepotong takziah
hanyut
di jalan dan lorong
terbenam separuh
kota kecil
pulau-pulau terpencil.
Sepotong takziahku
terhanyut
dengan sisa manusia
dan kimiawi.
Tak terbaca
warga Britain
surat dari langit
bumi tak sempat
mengirimnya kembali.
Mereka hanya
dikirimi hujan
bukan peluru
digenangi air
bukan darah.
Tak terbaca
warga Britain
langit hanya
meruntuhkan hujan
bukannya perang.
Anjung Liku
25 Julai 2007
puisi oleh Korakora pada 25.7.07 0 kritik
Tema Puisi Kemanusiaan
Protes IV
Sepucuk protes
tersangkut
posmen
ikut telanjang
konon
sekular terancam
wanita-wanita
bertudung.
Di peti pos
poskadnya
tak mungkin
dikirim
setem masih
bercap Ataturk
dengan tarikh
seawal abad lalu.
Poskad protes
posmen bugil
ini demonstrasi
paling kuno.
Kuala Lumpur, 30 April
puisi oleh Korakora pada 30.4.07 0 kritik
Tema Puisi Protes
Apologi Buat Yeltsin
Yeltsin
sampai matimu pun
nadi Grozny
tak henti
berdetak.
Kau roboh
tembok komunis
tak mampu
kau pahat
di pergunungan
Kaukasus.
Yeltsin
sampai matamu katup
tak mampu
kau tutup
kitab perjuangan
Chechnya.
Kuala Lumpur, 24 April
puisi oleh Korakora pada 24.4.07 0 kritik
Tema Puisi Perjuangan