Mel Pada Minne

Mel pada Minne
tersangkut di peti pos
van posmen
tergantung di hujung
jambatan.

Tanpa bom
jambatan pun bisa roboh
tanpa terroris
celaka masih bisa dikirim
keamanan bukan setem
dicop pada mel kalian.

Tak terbaca kalian
akan aksara dendam
dikirim lewat bumi
atau kesilapan manusia.

Mel pada Minne
tersangkut di peti pos
tapi doa kami
bergentayang di langit kalian.

Kami kirim mel
peti pos kalian
tak bisa
membentengnya
dan jambatan
jadi setem
pada doa kami.

Anjung Liku, 3 Ogos

Salute Buat Pemain Bola Sepak Iraq

Di atas padang yang tak lagi basah
oleh darah dan yang berlopakkan
sengsara dihentam peluru roket;
di bawah bumbung langit yang
tak lagi bersimpang-siur dengan
bilah-bilah derita yang mencarik-
carikkan tubuh manusia yang
sedang tunduk mencari teduh
sebelum ia meracik-racikkan bumbung;
kalian menggelecek bola persis
rakyat kalian yang menggelecek
hujanan peluru yang runtuh dari langit;
kalian meluru ke gawang ibarat
ia satu-satunya tempat paling selamat
untuk kalian simpan nyawa tak ternilai itu;
kalian julang piala itu ke langit
yang dibedil dengan jarum api
yang tak mencari korban manusia
ironi dengan jarum api di langit
negara kalian yang turun ke bumi
menikam-nikam batu, kayu dan manusia.

Di padang tak lagi basah
oleh darah tapi dengan keringat
di langit tak lagi pecah
oleh peluru tapi hanya bola
kalian cuba mengubat luka
dengan kemenangan itu
meski ia belum dapat menyembuh
derita yang disentuh peperangan.

Di padang yang basah
hanya dengan keringat
yang di langitnya
hanya teriak dan pekik
darah dan ras kalian
sudah dihenyak
oleh kasut
kalian disatu lewat
jersi seputih
awan sebelum perang.

Di padang dan langit
keringat dan bola
kalian bisa jadi
pejuang tak memakai
jubah mazhab dan ras.

Pulanglah, arakkan piala itu
dan isikannya dengan persaudaraan
seperti kalian mempersatukan
diri lewat jersi dan bola.

Kuala Lumpur, 7-29 Julai

Takziah I: Pulau-pulau di Britain

Sepotong takziah
tersangkut
di peti pos
terbenam separuh
menggigil
di dasar Britain.

Sepotong takziah
hanyut
di jalan dan lorong
terbenam separuh
kota kecil
pulau-pulau terpencil.

Sepotong takziahku
terhanyut
dengan sisa manusia
dan kimiawi.

Tak terbaca
warga Britain
surat dari langit
bumi tak sempat
mengirimnya kembali.

Mereka hanya
dikirimi hujan
bukan peluru
digenangi air
bukan darah.

Tak terbaca
warga Britain
langit hanya
meruntuhkan hujan
bukannya perang.

Anjung Liku
25 Julai 2007

Protes IV

Sepucuk protes
tersangkut
posmen
ikut telanjang
konon
sekular terancam
wanita-wanita
bertudung.

Di peti pos
poskadnya
tak mungkin
dikirim
setem masih
bercap Ataturk
dengan tarikh
seawal abad lalu.

Poskad protes
posmen bugil
ini demonstrasi
paling kuno.

Kuala Lumpur, 30 April

Apologi Buat Yeltsin

Yeltsin
sampai matimu pun
nadi Grozny
tak henti
berdetak.

Kau roboh
tembok komunis
tak mampu
kau pahat
di pergunungan
Kaukasus.

Yeltsin
sampai matamu katup
tak mampu
kau tutup
kitab perjuangan
Chechnya.

Kuala Lumpur, 24 April

Membasuh Dendam

Tak kami basuh dendam
di tebing Nahar al-Urdun.

Derita masih likat
merah mengalir
dari Hasbani
yang membasuh luka
saudara kami di Lubnan.

Dari kaki Hermon
Banias mengalirkan
sisa kejahatan
kalian bangsat
pengecap kemurkaan Tuhan.

Kala Nahar al-Urdun
suci dari tangan kalian
kami rendam dendam
hingga hilang pendam.

Kuala Lumpur, 12 Mac.

Hakim Tanpa Telur

Para hakim di Amerika Syarikat
sudah dibuang telur lelaki mereka
andai membenarkan tribunal
tanpa mata dan telinga
di atas pentas Guantanamo,
lalu hakim-hakim itu meniduri keadilan
di atas ranjang bernama mahkamah
tapi sesungguhnya lelaki yang dikasi
tak mungkin membenihkan apa-apa
jadilah mereka para hakim yang konyol.

Kuala Lumpur, 8 Mac

Drama Pengadilan

Telah berlangsung pengadilan
dalam skrip drama pendek
pengarangnya adalah hakim
saksi-saksi adalah watak dibisukan
mahkamah jadi kertas kabur
catatan-catatannya sering lebur
mesin taip usang dan huruf yang hilang
tukul hukuman sudah diketuk
pada perenggan pertama
pemicunya sudah ditarik
seawal halaman kedua
hukuman dengan huruf kapital
dibaca lewat 18 ayat tanpa noktah
tanpa koma tanpa henti
dengan satu tanda seru
dan puluhan tanda tanya
cerita pengadilan itu sudah tamat
tapi kertas masih bertimbun
untuk menaip skrip drama pendek
tanpa noktah penamat.

Kuala Lumpur, 5 Mac

Buangkan Biji Testikalmu, Wilders

Katamu Geert Wilders
“Kita boleh bergaul
dengan Muslim
tapi mereka perlu
membuang al-Quran
dan akidah mereka.”

Kata kami pula
“Kita boleh bergaul
dengan Wilders
tapi dia perlu
membuang otak
dan kelelakiannya
terlebih dulu.”

Kalau boleh kukata,
“Kau boleh bergaul
dengan kami
tapi buang dulu
biji testikalmu,
itupun kalau
kau benar-benar
ada biji testikal!”

Kuala Lumpur, 2 Mac

Malungun

Malungun
namamu
terpadu
di buku
nan lucu.

Malungun
katamu
terpaku
dirimu
pergi dulu.

Kuala Lumpur, 28 Februari

Malungun atau nama sebenarnya Amir Hamzah Shamsuddin kembali ke rahmatullah jam 11.37 malam, Selasa lalu selepas disahkan mengidap barah hati. Bekas Pengarang Utusan Melayu dan wartawan Berita Harian itu, pernah bertugas di Creative Enterprise sebagai Ketua Pengarang Kumpulan dan Penasihat, selain turut mempunyai kolum di majalah Gila-gila.
Allahyarham turut menghasilkan novel termasuk Dendam dan Astaka terbitan Creative Enterprise, selain novel kanak-kanak, cerpen serta drama.

Nisan Tanpa Tanda

Langit luka Baghdad
hujan darah umat
bumi jadi kuburan
nisan tanpa tanda
Sunni dan Syiei.

Kuala Lumpur, 28 Februari

Kuntum Yang Rontok Di Kaki

Kuntum-kuntum demokrasi
rontok di kaki,
tanamkan reja-reja itu
dengan sebutir peluru,
di sisi mendiang
Farly Alcantara.

Dalam keranda
ia tumbuh kembali
akarnya membalut
tubuh dan peluru
menembusi
kayu dan bumi
menumbuhkan demokrasi
kembali.

Kuala Lumpur, 22 Februari

Isteri I

Isteri adalah hujan
bisiknya rintik menenangkan
desahnya lebat mengghairahkan.

Selepas dia reda berbisik
ada pelangi di wajahnya.

Desah yang merontok-rontok
bikin kita terpulas kedinginan
dan kita tak mau ia berhenti.

Kuala Lumpur, 21 Februari

Protes III

Sepucuk protes
tersangkut
di pagar kuasa
White House.

Peti pos surat
sudah tersumbat
tak lagi dikutip
suara umat
dan suara rakyat
yang tak lagi upaya
membeli setem demokrasi.

Sepucuk protes
tersangkut
kerana di sini
setem demokrasi
tak lagi diulang cetak.

Kuala Lumpur, 16 Februari

Luka Shorja Jadi Sifir Baghdad

Langit Shorja tengik
dihentam asap hitam
api gedung tinggi
menjilat lewat tingkap.

Api jadi jari runcing
asap memarap-marap
ada lebam di dada alam.

Shorja luka lagi
di tengah Baghdad
ia menggeletak.

Manusia?

Manusia jadi sifir
di kalkulasi perang
jawapan ada
dalam plastik hitam
sila serahkan
kertas kira-kira
ke rumah mayat.

Shorja
bagaimana luka
boleh jadi kira-kira
di tengah rewel Baghdad!

Kuala Lumpur, 13 Februari

Pertanyaan Buat Kamu Di Iraq

Selaras rifel
tersandar di bucu
sepasang sepatu
liar di tangga batu
jubah taksub
terdampar lusuh
pintunya kau ketuk
dengan doa tawaduk
di aspalnya kau tunduk
dahimu merunduk
sehina kakimu yang busuk
di akhir solatmu yang khusyuk
kau pohon kejayaan esok.

Lalu mengapa masih
menyandang rifel
mengena sepatu
memakai jubah itu
dan menyembelih
saudara-maramu.

Kuala Lumpur, 12 Februari

Gantungkan Rifelmu

Gantungkan rifelmu
di pintu masjid
lontarkan kelongsong peluru
ke dasar kotak berkarat hitam
sebagai ganti dinar
dan nyawa yang kau tebuk
tanggalkan jubah taksubmu
tinggalkan sepatu takburmu
di anak tangga paling bawah.

Di sini serban hitammu
tak lebih nilainya
dari sepatu saudaramu
dan kebenaran Sunnahmu
tak pernah mengizinkan
kamu menyembelih saudaramu.

Di pintu masjid ini
kamu ketuk dengan doa
pada aspalnya
dahimu sama rendah
dengan tapak kaki saudaramu.

Di masjid ini
darah kalian tak pernah halal
untuk diceroboh
maka bagaimanakah kamu
tega menumpahkannya
di luar rumah suci?

Kuala Lumpur, 12 Februari

Protes II

Sepucuk protes
tersangkut
sempadan rupanya
terbatas.

Pesan pada Haniyeh
juga saudaranya, Abbas
minta petik protes itu
di peti pos pinggir sempadan.

Baca aksara wehdah
kami susun lewat frasa ukhwah
dengan tinta tawaduk
kami harap tak terpadam
oleh corak-coret khianat.

Moga-moga sepucuk protes itu
tak dikoyak si posmen
berkiblat pada
synagogue
berwali pada Zionis.

Kuala Lumpur, 31 Januari

Roti Tragedi

Mengunyah roti tragedi
di pinggir kota suci
maka bersaksikanlah
cebis-cebis derita di premis itu
belum apa-apa.

Kuala Lumpur, 30 Januari

Beirut 2007

Sepucuk protes
tersangkut
kerana posmen
ikut mengamuk.

Kami kirim merpati
segulung nota di kaki
di langit Beirut
ia dibedil batu.

Nota gugur di jalanan
diinjak kasut demonstran
huruf-huruf damai
bertabur relai.

Tak dibacanya Beirut
akan suara umat.

Kuala Lumpur, 25 Januari

Beirut

Beirut lumpuh
kota dirempuh
manusia gaduh.

Sepucuk protes
tersangkut
posmen ikut
mengamuk.

Kuala Lumpur, 24 Januari

Kota Kosong Negev

Kota kosong Negev
dengan pasak takbur
dengan bumbung kufur
rongganya tipu daya
debu-debu khianat
terserak-serak
tak ada manusia
atau haiwan tanpa akal.

Kota kosong Negev
hanya pura-pura
di atas sahara fasiq
kontang tak tertumbuh iman
kering tak tertadah hidayah
titis-titis kebenaran
telah lenyap dari langitnya.

Kota kosong Negev
hanya untuk
binatang
yang tak diterima
oleh kaum haiwan.

Kota kosong Negev
hanya untuk
setan
yang merampas
kulit dan bulu binatang.

Kuala Lumpur, 24 Januari

Latar puisi: Kota kosong Negev hanya bandar simulasi untuk latihan tentera pengganas Israel di pangkalan tentera Tzeelim di padang pasir Negev, Israel. Latihan itu membabitkan simulasi serangan 600 tentera dengan menggunakan helikopter, kereta kebal dan roket di bandar olok-olok seluas 20 kilometer persegi dengan binaan 500 bangunan. Latihan itu sebagai persediaan regim Israel untuk melancarkan perang baru terhadap Lubnan, sekali gus membalas dendam atas kekalahan mereka untuk menumpaskan Hizbullah dalam perang 34 hari musim panas tahun lalu.

Suara Alam Rasa Alam

Langit kelabu Disember
membalut bumi selatan
hujan tumpah
bumi bersimbah
manusia jadi karam
gedung adalah koral
di tengah samudera bencana.

Kelabu jadi hitam
Disember ke Januari
hujan terhambur
bumi jadi cawan
yang retak seribu
yang karam kelebu.

Banglo adalah bahtera
pondok adalah perahu
yang karam di daratan
manusia jadi lemas
di bumi yang mereka pijak.

Kuala Lumpur, Disember 2006-Januari 2007